Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan 68.654 unit rumah subsidi dengan anggaran senilai Rp2,7 triliun pada 2020.
Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Eko D. Heripoerwanto, di sela-sela acara serah terima kunci rumah penerima program bantuan pembiayaan perumahan berbasis tabungan (BP2BT) di Perumahan Griya Klumprit Asri, Desa Klumprit, Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (27/12/2019).
“Program BP2BT digulirkan untuk menjawab tantangan tingginya kebutuhan rumah untuk MBR [masyarakat perpenghasilan rendah]. Kami juga berupaya memfasilitasi masyarakat berpenghasilan tidak tetap,” kata dia.
Menurut Eko, program BP2BT diluncurkan pada akhir 2018.
“Jumlah total rumah subsidi yang dibangun selama 2019 sebanyak 5.178 unit dengan total dana senilai Rp205 miliar. Permintaan rumah terutama kalangan MBR sangat tinggi,” ujar dia.
Eko menyampaikan meningkatnya permintaan rumah subsidi berimplikasi pada bertambahnya jumlah pengembang. Beberapa tahun lalu, jumlah pengembang rumah subsidi secara nasional 3.000-4.000 pengembang kini bertambah menjadi lebih dari 13.000 pengembang.
Di wilayah Soloraya, sebagian besar rumah subsidi dibangun Adi Propertindo. Pengembang khusus rumah subsidi telah membangun 2.500 unit yang tersebar di sejumlah lokasi di Jawa Tengah.
Di Perumahan Griya Klumprit Asri misalnya terdapat 293 unit rumah subsidi siap dihuni.
“Kami tak mendapat keuntungan banyak dari rumah subsidi. Hanya cepat laku dan habis lantaran masyarakat bisa memanfaatkan program BP2BT,” tutur Direktur Utama Adi Propertindo, Sunaryo.
Pembeli rumah subsidi asal Desa Plumbon, Mojolaban, Sutrisno, mengatakan harga rumah subsidi Rp140 juta yang disubsidi pemerintah senilai Rp40 juta.
Sehingga Sutrisno hanya membayar rumah senilai Rp100 juta dengan dicicil selama 20 tahun.
Baca juga: Libur Tahun Baru 2020 Dibayangi Hujan Deras
“Angsuran pembayaran rumah tahun pertama Rp800.000 per bulan kemudian naik menjadi Rp900.000 pada tahun kedua. Angsuran rumah pada tahun ketiga kembali naik menjadi Rp1 juta hingga lunas,” kata dia