Ngontrak Vs Nyicil di Solo: Awas Jangan Salah Hitung! 🤫

Banyak orang di Soloraya (Solo, Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali) masih bingung menentukan pilihan: lebih baik terus ngontrak rumah atau mulai mencicil rumah subsidi lewat KPR.
Dua-duanya memang ada plus minusnya, tapi kalau dihitung jangka panjang, hasilnya bisa jauh berbeda.

Artikel ini akan bahas perbandingan praktis cicilan rumah subsidi vs biaya kontrakan, supaya calon pembeli bisa punya gambaran jelas sebelum mengambil keputusan.


1. Sekilas tentang Rumah Subsidi di Soloraya

Program KPR rumah subsidi dari pemerintah memang dirancang untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah agar bisa punya rumah sendiri.
Beberapa ciri khas rumah subsidi:

  • Harga di bawah Rp200 juta (2025: rata-rata Rp185–190 jutaan).

  • Cicilan ringan mulai Rp 1,1 jt/bulan. Jadi SETAHUN -+13 Juta.

  • Lokasi dekat akses fasilitas umum, kampus, dan jalan utama.

Contoh proyek rumah subsidi yang banyak dicari di Soloraya antara lain:

  • Karangmojo Baru (Karanganyar) – hanya 13 menit ke kampus UNS.

  • Demakan Asri (Sukoharjo) – 12 menit ke UNS.

  • Bumi Cengklik Asri 3 (Boyolali) – akses 10 menit ke Colomadu.

  • Teras Permata Asri (Kartasura) – 16 menit ke Tugu Kartasura.

  • Pesona Lalung Asri & Oemah Permata Hijau (Karanganyar) – 5 menit ke Alun-Alun Karanganyar.

Semua ini jadi pilihan favorit karena selain cicilan ringan, lokasinya strategis.


2. Biaya Kontrakan di Soloraya

Harga kontrakan di Soloraya tentu berbeda-beda tergantung lokasi dan fasilitas.

  • Rumah kontrakan sederhana di pinggiran: Rp700 ribu – Rp1 juta/bulan.

  • Kontrakan dekat kota Solo / Kartasura: Rp1,2 juta – Rp1,5 juta/bulan.

  • Kalau mau lebih bagus (2 kamar, ada carport): bisa Rp1,5 juta – Rp2 juta/bulan.

Artinya apa?Ā  1 tahun, biaya kontrakan bisa tembus Rp12 juta – Rp18 juta. Dan uang itu hilang begitu saja, karena rumahnya tetap milik orang lain. Anggaplah kita ngontrak 900rb/bulan, SETAHUN 10,8 juta. Tapi Uang hilang aja, buat pak/bu kontrakan.


3. Perbandingan Hitung-Hitungan: Kontrak vs Cicil Rumah

Mari kita simulasikan skenario sederhana:

A. Kalau ngontrak

  • Biaya kontrak per bulan: Rp 900rb

  • Setahun anggap 11 juta.

  • āž”ļø Uang ini habis, rumah tetap bukan milik kita.

B. Kalau cicil rumah subsidi

  • Cicilan per bulan: Rp1,1 juta.

  • Setahun anggap 13 juta

  • āž”ļø Bedanya, rumah sudah atas nama kita

Dengan kata lain, uang yang hampir sama bisa jadi aset (milik sendiri), bukan hilang tiap bulan.

4. Cicilan Rumah Subsidi

Sekarang mari lihat perhitungan sederhana untuk rumah subsidi.
Misal:

  • Harga rumah subsidi: Rp185 juta.

  • Uang muka: Rp5 juta.

  • Tenor KPR: 20 tahun.

  • Bunga subsidi (flat): 5%.

šŸ“Œ Hasil simulasi:

  • Cicilan per bulan sekitar Rp1,1 juta – Rp1,2 juta.

Jadi, kalau dibandingkan dengan biaya kontrakan, ternyata hampir sama. Bedanya, cicilan ini langsung jadi aset kepemilikan.


5. Faktor Lain yang Perlu Dipikirkan

Selain angka hitung-hitungan, ada beberapa faktor tambahan:

  1. Kepastian tempat tinggal

    • Kontrak = tiap tahun bisa pindah, belum tentu diperpanjang.

    • Rumah sendiri = aman & bisa renovasi sesuai kebutuhan.

  2. Nilai investasi

    • Rumah di Soloraya selalu naik harga.

    • Cicilan tetap (flat), tapi harga rumah naik tiap tahun → aset makin berharga.

  3. Kenyamanan keluarga

    • Kontrak: ruang terbatas, sering pindah → capek adaptasi.

    • Rumah sendiri: lebih lega, bisa jadi warisan keluarga.

  4. Biaya awal

    • Cicil rumah memang butuh DP, biaya akad, dan proses administrasi.

    • Tapi biaya ini sekali bayar, berbeda dengan kontrakan yang terus berulang.


6. Contoh Nyata di Soloraya

Misalnya ada keluarga muda di Karanganyar. Mereka ngontrak rumah Rp1 juta/bulan.
Dalam 5 tahun, uang Rp 60Ā  juta habis tanpa bekas.

Kalau dialihkan ke cicilan rumah subsidi di Pesona Lalung Asri, maka dengan cicilan Rp1,1 juta/bulan, setelah 5 tahun kita sudah punya rumah sendiri di lokasi strategis, dan bisa direnovasi sesuai keinginan biar estetik.

Ini membuktikan bahwa ngangsur rumah subsidi jauh lebih menguntungkan daripada terus menerus kontrak.


7. Kesimpulan

Kalau dihitung-hitung, biaya kontrakan di Soloraya dan cicilan rumah subsidi sebenarnya hampir sama.
Bedanya, kontrak membuat uang habis tanpa aset, sedangkan cicilan rumah subsidi menjadikan uang sebagai investasi jangka panjang.

Buat keluarga muda di Solo, Karanganyar, Sukoharjo, atau Boyolali, langkah paling bijak adalah mulai ambil rumah subsidi sekarang.
Selain lebih murah, rumah subsidi di Soloraya juga punya lokasi strategis dekat kampus, alun-alun, dan akses transportasi utama.

āž”ļø Jadi, kalau selama ini masih bingung, kalau kita cari jangka pendek/ belum menikah lebih baik ngontrak dulu, kalau sudah menikah/ berkeluarga beli rumah subsidi bisa jadi opsi yang lebih baik untuk kepastian tempat tinggal dengan selisih pengeluaran bulanan untuk tinggal yang hampir sama.

Bisa lihat2 list lokasi perumahan yang ada di Soloraya untuk referensi:

āž”ļøKatalog Rumah Subsidi Soloraya āž”ļø

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *